Jumat, 12 Desember 2014

Memasukan pensil kedalam Botol



Memasukan pensil kedalam Botol
A.   Synopsis Permainan
          Permainan ini dilakukan dengan dua permainan . Pada garis star menuju botol para pemain memantulkan bola seraya menggiringnya  menuju botol berada sesampainya di botol masing-masing  pemain  memasukan pensil yang di bawa di pinggangnya kedalam botol. Jika sudah berhasil memasukan pensil tersebut kedalam botol para pemain membawa botol tersebut kembali dengan berlari zig-zag.
B.   Konsep imajinasi anak dari permainan Manfaat  dan Tujuan
Dalam permainan ini anak akan berfikir bagaimana cara mereka berlari sambil menggiring bola yang di pantulkan menuju botol. Setelah sampai di botol anak berfikir bagaimmana memasukan pensil yang tergantung di pinggannya tanpa harus memegang pensil tersebut . Jika pensil sudah masuk ke dalam botol anak berusaha untuk membawa pensil di dalam botol tersebut berlari menuju garis finish yang telah di tentukan.
C.   Permainan Balon Gambar.
Adapun tujuan dan manfaat dalam permainan ini diantaranya :
a.       Meningkatkan aktivitas gerak dan keseimbangan .
b.      Melatih motorik kasar anak dalam menggiring bola dengan di pantulkan
c.       Melatih kelincahan anak
d.      Memberikan kesenangan yang bersifat menghibur.


D.   Unsur-unsur yang terkandung dalam permainan
a.       Afektif
Secara afektif dapat mengembangkan konsentrasi saat bermain yaitu bagaimana cara anak agar dapat membawa balon tanpa membuat balon tersebut tidak terjatuh dan menjalin kekompakan dalam  tim
b.      Kognitif
Nilai kognitif yang terkandung dalam permainan ini yaitu sprtifitas saat bermain, kesabaran, emosi  saat menentukan strategi yang baik dan solidaritas yang tinggi.
c.       Psikomotor
Nilai psikomotor dalam permainan ini yaitu dapat meningkatkan keterampilan gerak , kelincahan, keseimbangan dan melatih motorik halus anak.
d.      Social
Nilai social yang terkandung didalamnya adalah kerjasama sesame tim yang berperan dalam membawa balon dan menyelesaikan gambar yang menjadi akhir permainan
E.   Desain permainan
Alat dan Bahan
  • Botol
  • Tali rafia
  • Pensil
  • Bola basket atau tennis
waktu : tidak ditentukan
peserta 2 orang

Cara bermain :
  1. Anak berjalan seraya menggiring bola yang di pantulkan menuju botol.
  2. Setelah sampai pada botol anak berusaha memasukan pensil kedalam botol tanpa menyentuh atau memegang pensil tersebut.
  3. Jika pensil telah masuk kedalam botol para pemain membawa botol tersebut berlari zig-zag menuju garis finish yang telah di tentukan
  1. Peraturan permainan
Adapun  peratuaran pada permainan ini sederhana sekali  yang mana setiap pemain harus menggiring bola dengan memantulkan bola. Jika sampai ke botol pemain harus memasukan pensil kedalam botol tanpa menyentuh pensil tersebut. Jika telah berhasil para pemain membawa botol tersebut berlari zig-zag menuju finish.




DAFTAR  PUSTAKA

Aini.2006.membaca dan Menulis Seasyik Bermain.Bandung:Mizan Media Utama.
http://dikadjus.blogspot.com/p/artikel-permainan-tradisional.html http://www.bppaudnibanjarbaru.org/index.php/berita-dan-informasi-umum/163-buat-mainan-sesuai-karakter-usia-dini

Permainan Balon Gambar



Permainan Balon Gambar
A.   Synopsis Permainan
Dalam permainan balon gambar  ini Tim  berjaalan jongkok  dari garis star menuju  pos 2 selanjutnya, dalam perpindahan dari pos ke pos anak akan meloncat dengan 1 kaki. Setelah sampai pada pos 2 (pos balon) anak dengan pasangannya mengambil satu balon dan membawa balon tersebut di kening mereka menuju pos 3, pada pos 3 ini anak mengganti cara membawa balon dengan cara meletakkan di perut mereka.  Pada ujung pos ke 3 anak meletuskan balon  dan mengambil masing-masing  gambar yang terdapat dalam balon setelah itu anak mencari gambar yang sesuai dengan gambar yang di pegangnya dan menjelaskan bentuk gambar yang masih putus-putus. Jika sudah selesai anak menempelkan gambar yang sudah selesai di gambarnya pada tempat yang sudah di sediakan.
B.   Konsep imajinasi anak dari permainan Balon Gambar
            Dalam permainan ini anak akan berfikir bagaimana cara mereka agar tidak jatuh dan berhati-hati membawa balonnya melewati pos-pos yang ada dengan cepat. Disini akan melatih kekompakan anak dengan timnya dan berfikir bagaimana cara meletuskan balon tanpa menggunakan alat bantu apapun. Dan menyelesaikan rintangan terakhir yaitu menyelesaikan gambar yang masih berbentuk garis putus-putus.
C.   Manfaat  dan Tujuan Permainan Balon Gambar.
Adapun tujuan dan manfaat dalam permainan ini diantaranya :
a.       Meningkatkan aktivitas gerak dan keseimbangan .
b.      Melatih motorik halus anak dalam menyelesaikan gambar.
c.       Melatih kelincahan anak
d.      Melatih kekompakan dan kerjasama  anak dengan timnya.
e.       Memberikan kesenangan yang bersifat menghibur.
D.   Unsur-unsur yang terkandung dalam permainan
a.       Afektif
Secara afektif dapat mengembangkan konsentrasi saat bermain yaitu bagaimana cara anak agar dapat membawa balon tanpa membuat balon tersebut tidak terjatuh dan menjalin kekompakan dalam  tim
b.      Kognitif
Nilai kognitif yang terkandung dalam permainan ini yaitu sprtifitas saat bermain, kesabaran, emosi  saat menentukan strategi yang baik dan solidaritas yang tinggi.
c.       Psikomotor
Nilai psikomotor dalam permainan ini yaitu dapat meningkatkan keterampilan gerak , kelincahan, keseimbangan dan melatih motorik halus anak.
d.      Social
Nilai social yang terkandung didalamnya adalah kerjasama sesame tim yang berperan dalam membawa balon dan menyelesaikan gambar yang menjadi akhir permainan
E.   Desain permainan
Alat dan Bahan
1.      Lapangan yang luas
2.      kayu kurang lebih setengah meter
3.      tali rafiah secukupnya
4.      kertas hvs
5.      gunting
6.      pisau
7.      balon
8.      serpisahan kertas
9.      sterofom (1 buah)
10.  spidol (2 buah)

waktu : tidak ditentukan
peserta 8 orang (bermain secara berpasangan)
Cara bermain :
1.      Star, anak berjalan dengan jongkok
2.      melompat dengan 1 kaki yang di batasi tali
3.      ambil 1 balon kemudian dibawa secara bersamaan oleh keduanya, dari pos 1 ke pos 2 bawa balon dengan kening, kemudian pada pos ke 2 sampai pos 3 diganti  bawa balon dengan perut
4.      setelah tiba di pos 3letuskan balon tadi dengan cara apapun kecuali dengan jarun atau kayu atau sejenisnya
5.      kemudian ambil kertas kecil yang ada pada balon tersebut, cari gambar yang sesuai dengan gamabar  yang dikertas kecil tadi, kemudian lanjutkan garis gambar tersebut dan tempelkan pada papan yang telah ada disediakan dan permainan finish.
  1. Peraturan permainan
            Adapun  peratuaran pada permainan ini sederhana sekali  yang mana setiap pasangan atau tim ini harus membawa bola sesuai aturan yang yang telah ditentukan dan tidak boleh jatuh atau meletus sebelum samapai pada pos ke 3, jika jatuh ambil lagi balon nya dan jika pecah mulai dari pertama dan ambil balonnya lagi dan pada pos ke 3 letuskan balon, ambil kertas dalam dari balon yang dipecahkan tadi, kemudian cari gambar yang mirip dengan kertas tadi kemudian lanjutkan garis gambar tersebut dan temple pada papan yang telah disediakan. Permainan ini harus di selesaikan oleh semua anggota kelompok secara berpasangan.




BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
            Permainan dilakukan ditempat yang luas dalam anggota yang banyak dan juga dapat disesuaikan. Dalam permainan ini dapat melatih kekompakan dan motorik halus anak dalam bermain. Selain itu jug adapt melatih konsentrasi anak dalam menyeesaikan gambar. Sehingga  dalam sebuah permainan sederhana kita dapat melatih kognitif, afektif, psikomotor dan social anak.
B.   SARAN
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat penulis harappkan guna kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.










DAFTAR  PUSTAKA

Aini.2006.membaca dan Menulis Seasyik Bermain.Bandung:Mizan Media Utama.
http://bidanku.com/perkembangan-motorik-halus-anak
http://www.bppaudnibanjarbaru.org/index.php/berita-dan-informasi-umum/163-buat-mainan-sesuai-karakter-usia-dini

PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR



PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
A.   Pengertian sumber belajar
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat di gunakan untuk memberikan informasi  maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Demikian pula alat permainan termasuk salah satu sumber belajar. Sumber belajar yang lain adalah : buku referensi , buku cerita , gambar-gambar , nara sumber , benda atau barang budaya , tempat-tempat khusus dan lain-lain.
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Dalam arti luas, sumber belajar adalah (learning resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
Menurut Association for Educational Communications and Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan
2.      Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah media massa.
adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
1.      Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
memungkinkan terjadinya belajar.
2.      Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
3.      Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah   segala
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
4.      Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mecapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar

B.   Fungsi Sumber belajar
Fungsi sumber belajar dalam pembelajaran ialah memberikan kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat. Buku, nara sumber, tempat dan semua hal, yang menambah pengetahuan anak.
Fungsi sumber belajar yang lain adalah meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa. Caranya adalah dengan berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber yang dapat mengembangkan pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian anak tidak hanya mendapat informasi dari guru melainkan juga dari para pembicara lain yang dihadirkan dikelas.
Sumber belajar yang dirancang mempunyai tujuan-tujuan instruksional tertentu. karena itu, tujuan dan fungsi sumber belajar juga dipengaruhi oleh setiap jenis variasi sumber belajar yang digunakan.
Selain itu Sumber belajar juga memiliki fungsi :
    1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
·         mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
·         mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
    1. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
·         mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
·         memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
    1. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
·         perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis
·         pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
    1. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan
·         meningkatkan kemampuan sumber belajar
·         penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu
·         mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit
·         memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
7.      Memberikan kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat,buku,narasumber dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
8.      Meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa yaitu dengan berkomunikasi dengan nara sumber.
9.      Sarana mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan
10.  Mengeratkan hubungan antara siswa dengan lingkungan,
11.  Mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa,
12.  Membuat proses belajar-mengajar lebih bermakna.
C.   Jenis sumber belajar
Jenis-jenis sumber belajar di TK
1.      Tempat sumber belajar alamiah
Sumber belajar dapat berupa tempat yang sebenarnya, kantor pos, kantor polisi, pemadam kebakaran,sawah, peternakan, hutan,perkapalan, lapangan udara, dan lain sebagainya. Tempat-tempat itu memberi informasi secara langsung dan alamiah. Anak dapat mengadakan tanya jawab sendiri ditempat tersebut dan juga dapat mengamati sendiri serta berpraktek langsung.
2.      Perpustakaan sebagai sumber belajar
Sumber belajar yang dihimpun diperpustakaan merupakan khasanah yang lengkap. Berbagai encyclopedi , buku-buku berisi tema-tema dan segala bahan pelajaran dapat dikumpulkan dan ditata rapi diruang perpusatakaan. Perpustakaan ini bagaikan jantungnya sekolah karena kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh perpustakaan. Karena itu guru dapat mengembangkan diri melalui perpustakaan.
3.      Nara sumber
Para nara sumber dapat ditata oleh sekolah , sehingga pada saat tertentu mereka dapat dihadirkan dan dipertemukan dengan anak.kebiasaan mendengar suara pembicara lain selain suara gurunya sangat membantu guru dalam memperluas wawasan anak.
Hubungan yang baik dengan tokoh maupun para nara sumber lainnya harus dilaksanakan dengan baik , melalui jalur formal maupun dilaksanakan secara persaudaraan.Para tokoh dan pakar merupakan nara sumber yang d apat  memberikan informasi tangan pertama , langsung dan benar.
4.      Media cetak
Yang termasuk dalam media cetak adalah bahan cetak, buku, majalah tabloid, dan sebagainya. Gambar –gambar yang ekspresif dapat memberi kesempatan anak untuk bernalar dan mengungkapkan pikirannya dengan menggunakan kosa kata yang makin hari makin canggih. Media ini berperan sekali apalagi sengan adanya pengaruh televisi yang dapat meningkatkan pengetahuan anak sehingga mencapai tingakat yang tidak terduga. Karena itu pemikiran bahwa guru yang paling tahu seringkali meleset dan tidak tepat lagi.
5.      Alat peraga
Alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memeragakan pelajaran didalam proses belajar mengajar. Namun harus dibedakan antara alat peraga guru dan alat-alat yang dimainkan oleh anak.
6.      Sumber belajar yang dikunjungi
Ditempat yang mereka kunjungi ini, anak mengamati keadaan yang sebenarnya. Tidak jarang anak diberi kesempatan untuk memegang dan mencoba beberapa tugas yang aman bagi anak.
Kegunaan karyawisata bagi anak tidak ternilai (kostelnik, 1993). Setelah kunjungan para pendidik yang pandai memanfaatkan kesempatan akan menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan memperkenankan dan menciptakan tempat serupa serta bermain peran dikelas.
7.      Ruang sumber belajar
Disekolah yang lebih teratur administrasinya , pimpinan sekolah berusaha untuk memiliki ruang khusus untuk semua peralatan sekolah. Pengelolaan tempat ini sama dengan perpustakaan. Semua staf pengajar dilatih untuk menggunakan semua media pengajaran dengan sebaik-baiknyayang ada didalam ruang sebagai belajar.
Ruang tersebut dengan sendirinya harus tertata rapi dalam ruang yang cukup penerangannya dan tidak memberikan kesan seperti gudang. Rak-rak maupun lemari diberi label tentang isinya agar mempermudah pencarian barang tersebut. Di Tk yang tergolong baik, ruang sebagai halnya jantung sekolah seperti halnya perpustakaan.
Jika sumber belajar diklasifikasikan menurut jenis sumber belajarnya, maka akan tersusun sebagai berikut:
1.      Pesan (massage), informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian dan data. Contoh: Bahan-bahan pelajaran (sumber belajar yang dirancang), cerita rakyat, dongeng, nasehat (sumber belajar yang dimanfaatkan).
2.      Manusia (people), orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh: guru, actor, siswa, pembicara, pemain tidak termasuk teknisi dan tim kurikulum (sumber belajar yang dirancang), narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden (sumber belajar yang dimanfaatkan).
3.      Bahan (material), Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Contoh: transparansi, film, slides, tape, buku, gambar (sumber belajar yang dirancang), relief, candi arca, peralatan teknik (sumber belajar yang dimanfaatkan).
4.      Peralatan (device), sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada didalam software. Contoh: OHP, proyektor slides, film, TV, kamera, papan tulis (sumber belajar yang dirancang), generator, mesin, alat-alat, mobil (sumber belajar yang dimanfaatkan).
5.      Teknik/metode (technique), prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh: ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri (sumber belajar yang dirancang), permainan, percakapan (sumber belajar yang dimanfaatkan).
6.      Lingkungan (setting), situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ditransmisikan. Contoh: ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, aula (sumber belajar yang dirancang), taman, kebun, pasar, museum, toko (sumber belajar yang dimanfaatkan).
Dalam pengembangannya, sumber belajar terdiri dari dua macam, diantaranya:
1.      Sumber belajar yang dirancang atau dipergunakan untuk membantu belajar mengajar (learning resources by design): buku, brosur, ensiklopedi, film, video, tape, slides, film strips, OHP.
2.      sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada disekelilingnya. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran yang disebut (learning resources by utilization): pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, taman.
AECT (Association for Education Communication and Techonology) membedakan sumber belajar menjadi 2 yaitu :
1.      Sumber belajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar seperti misalnya guru, dosen, pelatih, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, simulator, modul.
2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu dimanfaatkan untuk tujuan belajar. Contohnya pejabat, tokoh masyarakat, orang ahli di lapangan, pabrik, pasar, rumah sakit, surat kabar, radio, televisi, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.    Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2.    Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3.    Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4.    Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5.    Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.

D.   Pemanfaatan sumber belajar
Adapun pemanfaatan sumber belajar adalah:
·         Sumber belajar yang dapat diperoleh secara alamiah dari lingkungan terdekat anak.
·         Sumber belajar yang terdiri atas bermacam-macam alat belajar seperti alat peraga, alat permainan ,buku pegangan , peralatan seni, model-model bagian tubuh dan banyak lagi yang dapat dikumpulkan da ditaruh disesuatu tempat atau ruang.
·         Sumber belajar yang berupa tempat-tempat yang kita kunjungi
·         Perpustakaan dengan semua media cetak dan audio visualnya
·         Yang tidak boleh kita lupakan adalah para sumber belajar dari berbagai ilmu.

Manfaat sumber belajar antara lain :
1.      Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik.
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret.
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat member informasi yang akuarat dan terbaru
Adapun manfaat dan tujuan dari sumber belajar itu sendiri adalah:
1.      Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar (McFarlane, 1992).
2.      Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topic sehingga membuat peserta didik menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan hasil belajar yang lebih bermutu (Kulthan, 1993).
3.      Meningkatkan ketrampilan berpikir seperti keterampilan dalam memecahkan persoalan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat sumber belajar menurut Depdiknas (1983:7) dalam Karwono (2000), yaitu :
1.      Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan langsung kepada pelajarnya.
2.      Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau dikunjungi dan dilihat secara langsung oleh siswa.
3.      Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
4.      Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
5.      Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan aau pengajaran baik di lingkungan mikro maupun di lingkungan makro.
6.      Sumber belajar dapat  memberikan motivasi yang positif.
7.      Sumber belajar dapat meranggsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.


Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:

1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.        Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret.
3.         Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.        Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
5.        Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro.
6.        Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
7.        Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.











SUMBER / DAFTAR PUSTAKA

Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Hartati, Sri.2009, Media Pembelajaran AUD. Padang: UNP Press
Eliyawati, Cucu. 2008. Media Dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim Penyusun.2004. Belajar dan Pembelajaran. Padang :FIP UNP
ijayalabs.wordpress.com/2012/09/25/pemanfaatan-sumber-belajar-di-sekolah/